Sebuah Catatan Kegelisahan

Minggu, 19 Agustus 2007

Menjadi Kuli di Negeri Sendiri !

Soekarno-Hatta sering mengutip ucapan Helfferich bahwa Indonesia adalah bangsa kuli di bawah bangsa-bangsa lain-eine Nation von kuli und kuli unter den Nationen-kadang-kadang kita dramatisasi sendiri sebagai het zachtste volk ter aarde, een koelie onder de volkeren, sebagai suatu julukan buat keinlanderan bangsa kita. Hatta menyebut hal ini sebagai "kerusakan sosial" akibat penindasan VOC, cultuurstelsel, dan kebengisan dalam pelaksanaan Agrarische Wet 1870.

Hal yang ungkapkan Sukarno benar adanya, banyak rekan-rekan gerakan mahasiswa yang menyalahkan "ini akibat Kapitalisasi global" pembelian kantor dagang nasonal yang diakuisisi, padahal tidak itu saja pasar global adalah bentuk kelemahan bangsa kita sendiri untuk bertahan dari "serangan asing", asal tahu saja bangsa kita belum siap dengan segala macam perubahan, ditingkat pendidikan saja dana BOS yang sering dikucurkan malah membuat kesulitan pengalaokasian tiap sekolah yang akhrnya justru terjadi malpraktik keuangan, membeli ini dan itu, kalau kata rekan saya "ibarat anak kecil yang diberi uang 1 juta" bingung mau dibelanjain apa. itulah lemahnya Sumber daya manusia kita.

Bangsa kita juga menjadi bangsa pengekspor kuli terbesar lihat saja dari hari-hari
kita semakin tersisih. Kemartabatan bangsa kuli ini ternyata tetap laten, bahkan sering tertransformasi ke dalam proses kuasi-modernisasi dengan segala kesemuannya. Atau adagium absurd ini betul-betul menjadi "senjata makan tuan", menjadi suatu self-fulfiling prophecy, karena hakikat keminderan tidak terkikis oleh sisa-sisa keinlanderan. Bangsa ini berjalan di tempat dalam upaya "mencerdaskan kehidupan bangsanya". Kasus Nirmala Bonat dan banyak teman-temannya ibarat suatu self-confirmation terhadap ucapan Helfferich itu.

Mengapa kita tidak mampu mengatasi pelecehan TKW Indonesia ini? Sejak lebih dari tiga dekade hal ini terjadi, padahal di dalam kabinet selalu ada menteri-menteri perempuan, bahkan ada sederetan menteri perempuan yang mengurus peranan wanita. Justru terkesan para elite wanita Indonesia sendiri kurang aktif menanggapi dan mengoreksi hal ini. ya kita ini adalah "pengekspor manusia mentah"

Pekik kemerdekaan yang jatuh pada tiap 17 Agustus hanya kita anggap sebagai pekik kemerdekaan sehari saja. hingga kini kita terus dihisap oleh komprador-komprador yang justru berasal dari orang pribumi, maka tidak salah kta menjadi negara kelima terbesar korupsinya. Indonesia hanya satu langkah di bawah negara Timor Leste, negara yang baru saja merdeka. Oleh seharusnys semua pihak seyogianya menyadari masalah itu dan pemerintah sebaiknya juga menetapkan korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa (extraordinary).Bangsa Ini belum bisa membuka mata dan tak bisa melepaskan dari jeratan prosedur hukum yang tidak membela rakyat. ketika banyak pasar digusur justru banyak mall dibangun, ketika banyak sekolah digusur banyak pula apartemen didirikan. Begitu banyak SDA di negara ini begitu banyak pula TKW dan TKI di Ekspor.

Tikus-tikus politisi terus menggondol setiap celah hukum untuk memperkaya kepentingan pribadi, kita terus meminta negara lain ber inventasi tapi sekaligus juga membunuh produksi kecil, ketika Bank mulai memudahkan kredit bagi pemilik rumah dan mobil serta pinjaman BLBI tapi menyusahkan para wiraswasta pendatang baru, kita hanya berdebat keras mana seharusnya lagu Indonesia yang akan dinyanyikan apakah satu stansa atau 3 stansa. sungguh sebuah paradoks yang nyata di tanah Indonesia.

Ya memang ini kenyataan yang harus diakui , keinginan untuk merdeka dari penjajah memang sudah terpenuhi tetapi ternyata tantangan berat kita sendiri adalah melepaskan diri dari hisapan saudara sendiri yang tega menjadikan kita menjadi kuli-kuli di bangsa sendiri.



posted by Bang Fajar at 22.44 1 comments

UAN SAYA SETUJU , ASAL ?

Sejarah awal
Perdebatan mengenai Ujian Nasional (UN) sebenarnya sudah terjadi saat kebijakan tersebut mulai digulirkan pada tahun ajaran 2002/2003. UN atau pada awalnya bernama Ujian Akhir Nasional (UAN) menjadi pengganti kebijakan Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas). Hanya, sementara Ebtanas berlaku pada semua level sekolah, UN hanya pada sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), madrasah tsanawiyah (MTs), sekolah menengah umum (SMU), madrasah aliyah (MA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK). Untuk sekolah dasar (SD), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah luar biasa setingkat SD (SLB), dan madrasah ibtidaiyah (MI), Ebtanas diganti dengan ujian akhir sekolah.

Beberapa hal positif memang terjadi di bebarap siswa Indonesia , adanya UAN makin meningkatkan kualitas belajat mereka, bahkan bagi siswa SD kelas 4, 5 dan 6 persiapan sudah dilakukan sedini mungkin, bahkan persiapan kurikulum dibeberapa sekolah dasar sudah diarahkan bagaimana bisa menembus lulus UAN (dalam artian positif).

Orang-orang aneh
inilah faktor yang menjadi pengganjal utama kenapa banyak lembaga pendidikan melakukan potong kompas untuk melakukan perbuatan curang, saya juga yakin banyaknya sekolah menolak Uan dikarenakan kesadaran yang terlambat untuk menilai rendahnya kualitas pendidikannya sendiri.
saya mohon maaf kepada guru-guru yang melakukan demo kejakarta bebrapa hari lalu, bahwa penunututan anggaran 20 % kepada pemerintah saya anggap salah alamat, kenapa ?
karena peningkatan anggaran pendidikan sebetulnya adalah tanggung jawab DAU dari sebuah pemerintah daerah, sebut saja Jakarta yang sudah menaikan anggaran pendidikan menjadi 21 %. sebetulnya keberpihakan daerah kepada pendidikan juga harus di tuntut. ini sudah harga mati bung
hubungan antara dana dan UAN
sayangnya anggaran pendidikan yang sdah saja pun justru di"makan" oleh guru-guru itu sendiri untuk kepentingan fisik, catat saja di papua terdapat dana 169 Milyar yang dialokasikan untuk pendidikan tapi nyatanya justru di papua Pendidikan menjadi barang mahal dimana tidak semua orang bisa sekolah, ini mengaklibatkan pergeseran intelektual orang-orang pribumi dengan orang-orang pendatang, apalagi jika berbicara tes UAn di Papua, ah jangan tanya ...
UAN untuk masa depan
kedepan UAN saya berharap menjadi pintu seleksi bagi peradaban bangsa Indonesia jika dikelola dengan baik, bangsa ini harus melakukan pemotongan generasi jika tidak ingin ketinggalan. kecurangan harus dihentikan, dibeberapa daerah sudah tidak menjadi rahasia umum bahwa setiap sekolah berjuaang agar semua siswa lulus UAN walaupun dengan cara kotor. bahkan beberapa guru yang membongkar justru dikenai sangsi.
to be continue



posted by Bang Fajar at 19.41 0 comments

Jumat, 27 Juli 2007

Asal usul HIV

Virus HIV AIDS sebenarnya bukan berasal dari simpanse, tetapi ciptaan para ilmuwan yang kemudian diselewengkan melalui rekayasa tertentu untuk memusnahkan etnis tertentu. (Jerry D. Gray, Dosa-dosa Media Amerika - Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk Press 2006 h. 192).

Tulisan Allan Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapakan rahasia asal-usul AIDS dan HIV, juga bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling menakutkan kemudian menutup-nutupinya.

“Teori” Monyet Hijau

1.Tidak sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS adalah ciptaan manusia. Menurut The New York Times yang terbit 29 Oktober 1990, tiga puluh persen penduduk kulit hitam di New York City benar-benar percaya bahwa AIDS adalah “senjata etnis” yang didesain di dalam laboratorium untuk menginfeksi dan membunuh kalangan kulit hitam. Sebagian orang bahkan menganggap teori konspirasi AIDS lebih bisa dipercaya dibandingkan teori monyet hijau Afrika yang dilontarkan para pakar AIDS. Sebenarnya sejak tahun 1988 para peneliti telah membuktikan bahwa teori monyet hijau tidaklah benar. Namun kebanyakan edukator AIDS terus menyampaikan teori ini kepada publik hingga sekarang. Dalam liputan-liputan media tahun 1999, teori monyet hijau telah digantikan dengan teori simpanse di luar Afrika. Simpanse yang dikatakan merupakan asal-usul penyakit AIDS ini telah diterima sepenuhnya oleh komunitas ilmiah.

2. “Pohon keturunan” filogenetik virus primata (yang hanya dipahami segelintir orang saja) ditampilkan untuk membuktikan bahwa HIV diturunkan dari virus primata yang berdiam di semak Afrika. Analisis data genetika virus ditunjukkan melalui “supercomputer” di Los Alamos, Mexico, menunjukkan bahwa HIV telah “melompati spesies’, dari simpanse ke manusia sekitar tahun 1930 di Afrika.

Catatan penting: Los Alamos kebetulan saja merupakan sentra pembuatan bom nuklir, hasil persekutuan mata-mata Cina, dan laboratorium tempat dilakukannya eksperimen rahasia radiasi manusia terhadap penduduk sipil yang tidak merasa curiga. Eksperimen ini telah dilakukan sejak tahun 1940-an hingga awal epidemik AIDS.

Eksperimen Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981)

Ribuan pria gay mendaftar sebagai manusia percobaan untuk eksperimen vaksin hepatitis B yang “disponsori pemerintah AS” di New York, Los Angeles, dan San Fransisco. Setelah beberapa tahun, kota-kota tersebut menjadi pusat sindrom defisiensi kekebalan terkait gay, yang belakangan dikenal dengan AIDS. Di awal 1970-an, vaksin hepatitis B dikembangkan di dalam tubuh simpanse. Sekarang hewan ini dipercaya sebagai asal-usul berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut mendapat vaksin hepatitis B lantaran asalnya yang terkait dengan pria gay dan AIDS. Para dokter senior masih bisa ingat bahwa eksperimen vaksin hepatitis awalnya dibuat dari kumpulan serum darah para homoseksual yang terinfeksi hepatitis.

Kemungkinan besar HIV “masuk” ke dalam tubuh pria gay selama uji coba vaksin ini. Ketika itu, ribuan homoseksual diinjeksi di New York pada awal 1978 dan di kota-kota pesisir barat sekitar tahun 1980-1981.

Apakah jenis virus yang terkontaminasi dalam program vaksin ini yang menyebabkan AIDS? Bagaimana dengan program WHO di Afrika? Bukti kuat menunjukkan bahwa AIDS berkembang tak lama setelah program vaksin ini. AIDS merebak pertama kali di kalangan gay New York City pada tahun 1979, beberapa bulan setelah eksperimen dimulai di Manhattan. Ada fakta yang cukup mengejutkan dan secara statistik sangat signifikan, bahwa 20% pria gay yang menjadi sukarelawan eksperimen hepatitis B di New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980 (setahun sebelum AIDS menjadi penyakit “resmi’). Ini menunjukkan bahwa pria Manhattan memiliki kejadian HIV tertinggi dibandingkan tempat lainnya di dunia, termasuk Afrika, yang dianggap sebagai tempat kelahiran HIV dan AIDS. Fakta lain yang juga menghebohkan adalah bahwa kasus AIDS di Afrika yang dapat dibuktikan baru muncul setelah tahun 1982. Sejumlah peneliti yakin bahwa eksperimen vaksin inilah yang berfungsi sebagai saluran tempat “berjangkitnya” HIV ke populasi gay di Amerika. Namun hingga sekarang para ilmuwan AIDS mengecilkan koneksi apapun antara AIDS dengan vaksin tersebut.

Umum diketahui bahwa di Afrika, AIDS berjangkit pada orang heteroseksual, sementara di Amerika Serikat AIDS hanya berjangkit pada kalangan pria gay. Meskipun pada awalnya diberitahukan kepada publik bahwa “tak seorang pun kebal AIDS”, faktanya hingga sekarang ini (20 tahun setelah kasus pertama AIDS), 80% kasus AIDS baru di Amerika Serikat berjangkit pada pria gay, pecandu narkotika, dan pasangan seksual mereka. Mengapa demikian? Tentunya HIV tidak mendiskriminasi preferensi seksual atau ras tertentu. Apakah benar demikian?

Keserupaan dengan FLU Burung

Di pertengahan tahun 1990-an, para ahli biologi berhasil mengidentifikasi setidaknya 8 subtipe (strain) HIV yang menginfeksi berbagai orang di seluruh dunia. Telah terbukti, strain B adalah strain pra dominan yang menginfeksi gay di AS. Strain HIV ini lebih cenderung menginfeksi jaringan rektum, itu sebabnya para gay yang cenderung menderita AIDS dibandingkan non-gay

Para pakar AIDS telah memeberitahukan bahawa AIDS Amerika berasal dari Afrika, padahal Strain HIV yang umum dijumpai di kalangan pria gay nyaris tak pernah terlihat di Afrika! Bagaimana bisa demikian? Apakah sebagian Strain HIV direkayasa agar mudah beradaptasi ke sel yang cenderung menginfeksi kelamin gay

Telah diketahui, pria ilmuwan SCVP (Special Virus Cancer Program) mampu mengadaptasi retrovirus tertentu agar menginfeksi jenis sel tertentu. Tak kurang sejak tahun 1970, para ilmuwan perang biologis telah belajar mendesain agen-agen (khususnya virus) tertentu yang bisa menginfeksi dan menyerang sel kelompok rasial “tertentu”. Setidaknya tahun 1997, Stephen O’Brien dan Michael Dean dari Laboratorium Keanekaragaman Genom di National Cancer Institute menunjukkan bahwa satu dari sepuluh orang kulit putih memiliki gen resisten-AIDS, sementara orang kulit hitam Afrika tidak memiliki gen semacam itu sama sekali. Kelihatannya, AIDS semakin merupakan “virus buatan manusia yang menyerang ras tertentu” dibandingkan peristiwa alamiah.

Berkat bantuan media Amerika, virus ini menyebar ke jutaan orang tertentu di seluruh dunia sebelum segelintir orang mulai waspada akan kejahatan di balik penciptaan virus ini. Di tahun 1981, pejabat kesehatan memastikan “masyarakat umum” bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. “AIDS adalah penyakit gay” adalah jargon yang sering dikumandangkan media.

Setidaknya tahun 1987, Robert Gallo memberitahu reporter Playboy, David Black, “Saya pribadi belum pernah menemukan satu kasus pun (di Amerika) dimana pria terkena virus (AIDS) dari seorang wanita melalui hubungan intim heteroseksual .” Gallo melanjutkan, “AIDS tak akan menjadi bahaya yang tak bisa teratasi bagi masyarakat umum.” Apakah ini sekedar spekulasi ataukah Gallo mengetahui sesuatu yang tidak ia ceritakan?

Penutup

Muasal HIV dan AIDS telah diselewengkan dan disamarkan oleh pemerintah AS, berkat bantuan besar media boneka mereka. Jika jurnalisme bekerja sebagaimana mestinya, masyarakat umum pasti mendapat gagasan yang lebih jernih tentang AIDS sesungguhnya. Namun kebenaran justru diplesetkan dan masyarakat dunia menjadi bingung sehingga mereka seolah tak lagi ambil pusing.

posted by Bang Fajar at 22.33 2 comments

Bangsa Sutra


Mau jadi apa bangsa kita...
Coba deh kamu bayangkan menurut departemen kesehatan tanpa upaya cepat untuk mencegah HIV, maka sekitar 110.000 orang Indonesia pada 2010 akan terjangkiti AIDS, atau meninggal, dan satu juta lebih akan menjadi HIV positif.

habis sudah negri ini
kita ini harus berpacu dengan waktu di negeri berpenduduk 210 jiwa ini. Angka resmi menunjukkan bahwa 4.389 orang menderita HIV/AIDS. Namun pemerintah Indonesia memperkirakan angka itu hampir mendekati 130.000 orang. Tak ada yang tahu sebenarnya karena stigma mengenai HIV membuat kasus ini selalu ditutup-tutupi sampai semuanya menjadi parah.

kata orang bule David Gordon bahwa setengah dari para pengguna narkoba suntik di Jakarta dan sekitarnya diperkirakan terkena HIV positif. “Banyak orang sekarang memakai heroin dan secara teratur atau agak teratur mereka memakai jarum suntik bersama. Banyak di antara mereka memang aktif secara seksual sehingga sulit didapat angka yang akurat,” imbuhnya.

parahnyanya lagi iklan-iklan di negeri ini memang keterlaluan, iklan yang mengandung dualisme maksud bertebaran di televisi kita lihat saja iklan sutra, fiesta dll,

kita mungkin sebaiknya saat ini lebih waspada terhadap perilaku dan gaul remaja karna kita juga bagian dari remaja . bahkan di negeri ini judul-judul film semakin vulgar lihat saja film ‘Virgin’ dan ‘Buruan Cium Gue’ lama-lama gue yakin ada film judulnya " buruan Hamili gue" . memang itu ada sisi positifnya, bisa jadi benar, terutama buat ditonton para Ortu, supaya mereka ngeh pergaulan remaja metropolis sekarang tuh kayak apa. tapi kaya remaja kita sekarang film tersebut bukan sebagai pelajaran tapi benar-benar sebagai
"pelajaran"

ya kamuflase...
bilanganya pendikan sex bagi remaja tapi ternyata publikasi bagi mereka
bilangnya negara mulia ternyata pejabatnya maen wanita

ya sudahlah mau dibilang apa kita hanya bisa berbicara, di blog ini gue berharap salah satu menghindari HIV adalah
tidak "berhubungan" dengan orang lain kecuali menikah, ya gak!
keep virgin ya mbak

gak mau...
ya sutralah
posted by Bang Fajar at 20.58 0 comments

Bersabarlah untuk sesuatu yang baik

Aku suka sekali dengan Pak Mario teguh, dia sosok Motivator yang luarbiasa, acaranya di O'channel tiap kamis bener2 menggugah.
sebagai salah satu alumni FKip malang (saya juga FKIP) dia termasuk orang yang berhasil dalam karirnya,
aku coba banyak belajar darinya, orang yang murah senyum, gaya bicara yang lugas, pokoknya kalau dia jadi guru saya bakal saya minta les tambahan.
disalah satu acaranya dia berkata " Saya tak mau menyesali nasib saya, sejarah yang membentuk saya"
coba kita kutip salah satu kata2nya lagi:
Bagi orang yang kuat - kekuatan adalah sesuatu yang biasa,
dan bagi orang yang ikhlas - kesediaan adalah juga sesuatu yang wajar.
Hanya bagi orang yang lemah - kekuatan itu mengagumkan;
dan hanya bagi orang yang masih menghitung - keikhlasan itu mengherankan.

Seorang yang berani, bersedia melakukan sesuatu yang penting bagi kecemerlangan hidupnya, ...
meskipun dia belum berpengalaman
meskipun dia tidak memiliki uang untuk itu
meskipun banyak orang meragukan kesempatan keberhasilannya
meskipun telah banyak orang gagal dalam upaya yang sama
meskipun sama sekali tidak ada jaminan
meskipun sebetulnya dia sangat ketakutan
dan
meskipun lebih mungkin baginya untuk gagal.

Keberanian adalah kesediaan
untuk melakukan yang 'meskipun'.
Dengannya,
keberanian tidak ada hubungannya dengan kepandaian, pendidikan, umur, kematangan, pengalaman, perhitungan, feasibility study, analysis and projections, jaminan, ramalan dukun, nasib dan peruntungan, agama, keyakinan, ras atau suku, tahyul, harta dan modal, bank guarantee, katabelece, relasi, koneksi, mertua yang kaya, dukungan, persetujuan, bantuan, bakat, ketampanan dan kecantikan, nama besar, warisan, wangsit, wisik, mimpi baik atau buruk, infotainment, denger-denger, demam, kesurupan, kedutan, atau geringgingan.

Keberanian - tidak ada hubungannya dengan itu semua.

bahkan ketika ada seorang audien yang menhujat beliau dengan kata-kata yang bodoh
dia hanya berkata
" do the best for ourselves or you not good enough for other"

bahkan diakhir acara dia berkata kepada audiens dengan kata-kata yang menggugah

bahwa "bersabarlah untuk sesuatu yang baik"

super
posted by Bang Fajar at 07.36 0 comments

Nikah ? katanya

Katanya...
banyak hal yang bisa menjadi motivasi seseorang untuk menikah, ada yang mengatas namakan cinta, sebagai tempat melabuhkan hatinya, belahan jiwa untuk berbagi suka dan duka, sebagai sarana meneruskan keturunan, untuk menyalurkan hasrat manusiawinya, dan lain sebagainya. katanya lagi semua itu tentu tidaklah salah, karena memang hanya dengan menikahlah hal itu menjadi halal, legal, bermartabat dan terhormat.

Katanya...
Menikah itu ibadah, tapi juga menikah bukanlah puncak prestasi yang patut kita bangga-banggakan, kata ustad "janganlah sampai kita merasa diri lebih baik dari orang lain karena kita sudah ; menikah. Marilah kita berlindung pada Allah dari tipu daya syaitan seperti ini". betul nggak sepatutnya pernikahan itu menjadi sebuah madrasah, media dakwah dan tarbiyah. Menjadikan kita semakin merasakan Kebesaran Allah, menjadikan tumbuhnya cinta dan kasih sayang semakin menjauhkannya dari hubbud dunya, membuat kita semakin mengerti akan kegelisahan saudara kita. Sehingga keberkahannya akan beresonansi pada orang-orang di sekitarnya.

ah...
katanya kalau nikah ada
  1. Hadirnya wali (pihak wanita)
  2. Dua orang saksi
  3. Mahar
  4. Khutbah nikah

katanya juga ...
Tlah diciptakan dua insan yang hidup di dunia
Takdir Allah yang menyatukan jodoh manusia
Ingatkan hati hidup ini hanya sementara
Janganlah kita memikirkan materi semata
Berbahagialah manusia yang tlah menemukan fitrahnya untuk membentuk keluarga yang sakinah

katanya juga setiap pernikahan juga mempunyai kisah

ah ternyata aku gelisah juga...
posted by Bang Fajar at 07.02 1 comments

Rabu, 25 Juli 2007

Ironi Gundik Nyai dan bangsa majemuk belia

Konon kabarnya bangsa kita ini masih sangat belia bila dibandingkan denganbudaya Mesopotamia atau Cina yang sudah punya sejarah tertulis ribuan tahunsebelum masehi. Dari prasasti yang dipelajari ahli sejarah, berita tentangnusantara baru terdengar tahun seribuan, kalau tidak salah dikenal raja Kudunggadan ratu Sima. Bisa dibayangkan 1000 tahun setelah Nabi Isa lahir, baru ada tanda kehidupan bermasyarakat di nusantara.


Agaknya yang bikin ramai nusantara karena pendatang dari daratan benua Asia.
Datangnya berkelompok bertahap, dari Cina selatan, India dan lebih jauh lagi
dari Arab dan Eropah. Motivasi kedatangan adalah faktor ekonomi untuk mencari
penghidupan agraris, perdagangan pelayaran. Kayaknya agama dan tradisi melekat
pada kelompok terkait dan berkembang dalam komunitasnya.

Proses interaksi antar kelompok itu membaur berasimilasi plural bernekaragam.
Lalu ada periode kerjaan Hindu/Budha/Islam. Komunitas/negrara/bangsa belia yang
rapuh mudah diprovokasi dan takluk hanya oleh segelintir kompeni VOC. Setelah
senasib melarat menderita terhina diperhamba kompeni VOC/Belanda, maka lahirlah
bangsa Indonesia.

Hampir dapat dipastikan bahwa pada era parahu/kapal layar, bauran asimilasi
pendatang baru terikat dengan perkawinan sah jangka panjang. Bagaimana mau kawin
kontrak, perahunya saja belum tentu bisa kembali keasalnya.

Setelah ada kapal bermesin uap dan lalu lintas pos, pola kawin kontrak baru
dikenal. Artinya pria pendatang punya keluarga di kampung halamannya. Namun
kalau berlayar ke negeri lain, harus berpisah bilangan tahun sehingga untuk
memenuhi naluri alamiahnya mereka mencari pasangan. Sebetulnya kurang tepat
bila disebut kawin kontrak, istilahnya gundik atau nyai yang sewaktu-waktu bisa
diusir dan diganti. Biasanya tuan-tuan Belanda/Eropah dan saudagar cina yang
kaya memelihara nyai yang diberi kehidupan jauh lebih baik dari pribumi termasuk
pendidikan bagi sinyo/nona indo anak yang terlahir. Status sosialnya jadi
terangkat diatas kaum pribumi.

Pendatang asing semakin banyak ketika pemerintah Hindia Belanda memberi
konsesi membuka perkebunan/onderneming baru. Mayoritas pribumi beragama Islam
dan pada waktu itu tuan-tuan bangsa asing menyebutnya orang selam. Para nyai
pribumi asalnya orang selam, tapi setelah jadi nyai terpisah dengan keluarganya.
Kenapa jadi nyai? Bisa karena kemiskinan, terbelit hutang, dijual atau
dijerumuskan oleh pamong jawara desa yang mengabdi si tuan asing. Bagaimana
reaksi alim ulama ketika itu? Agaknya tidak berdaya, kalah jauh dengan
kewibawaan penjajah. Kala itu orang belanda mengatakan zaman normaal.

Sejarah kayaknya seperti siklus ekosistem atau spiral melingkar waktu. Polanya
mirip tapi beradaptasi dengan ruang waktu zamannya. Dewasa ini banyak yang
bersepakat bahwa bangsa kita semakin terpuruk dan jumlah penduduk miskin
meningkat terus. Ada kartu dan subsidi untuk keluarga miskin. Ada pemeo
mengatakan kemiskinan bersisian dengan kekufuran.

Soal kawin kontrak mulai kita dengar ketika pemerintah orde baru memberi
konsesi penebangan hutan secara besar-bsaran yang melibatkan banyak pekerja
asing tinggal lama di pedalaman Kalimantan. Yang dikontrak tentu warga setempat
yang miskin dan butuh kehidupan layak. Sebagai comblang perantaranya, siapa lagi
kalau bukan bangsa sendiri.

Karena kemiskinan, ratusan ribu wanita remaja dari desa termasuk ibu muda
bersuami menjadi TKW babu PRT di luar negeri, semuanya mendambakan kehidupan
yang layak. Sebagai perekrut penyalur TKI, siapa lagi kalau bukan bangsa
sendiri.

Yang terbaru, wapres JK men “trigger” adanya turis Timur Tengah yang
membutuhkan janda wanita penduduk kawasan Puncak Jawa Barat. Bukankah janda
wanita itu warga kurang beruntung yang mendambakan kehidupan layak bagi anak dan
masa depannya? Sebagai comblang perantara dan pihak yang melegalisir, siapa lagi
kalau bukan bangsa sendiri.

Polanya, sekali lagi polanya kan sama dengan rekrutsi gundik nyai di zaman
normaal. Ada kemiskinan, terbelit hutang, “dijual” dan penjerumusan. Ada jawara
penyalur menerima upah dan komisi merangkap pemeras.

Ironi perbedaannya, gundik nyai dipakai tuan saudagar asing beda agama, sedang
tuan Timur Tengah seagama. Apakah sesederhana itu untuk beroleh pembenaran?
Masih menjadi pertanyaan kenapa politisi, birokrat dan kelompok yang lantang
mengibarkan panji-panji agama selalu bertikai internal, memusuhi pihak lain dan
alergi kemajemukan, sementara ratusan ribu perempuan umatnya selalu terancam dan
potensial terjerumus kelembah kehinaan.

Banyak yang sepakat prihatin atas keterpurukan kemiskinan bangsa, tapi banyak
pula yang bersilang sengketa saling sodok intrik menjatuhkan.

Fantastis.

from Superkoran apakabar
posted by Bang Fajar at 21.44 0 comments

Pertemuan Para Koruptor

Suatu hari diadakan pertemuan koruptor dari seluruh dunia. Mereka saling membanggakan kelebihan masing-masing dalam hal korupsi. Berikut percakapan dalam pertemuan itu:

Koruptor Cina: di negara saya, korupsi dilakukan di bawah meja, sebab kalo ketahuan, pasti digantung.

Koruptor India: di negara saya, korupsi dilakukan di atas meja, sebab sudah bukan hal yang aneh lagi.

Koruptor Amerika: di negara saya, korupsi bisa dilakukan di atas meja atau di bawah meja, tergantung kebijakan politik orang yang sedang berkuasa.

Koruptor Indonesia: kenapa kalian segitu saja bangga, sih? Di negara saya, korupsi bukan lagi di atas meja atau di bawah meja, karena bahkan mejanya pun kami korupsi…!!!

***

ANDAI saja ada mesin yang bisa mengukur tingkat kebosanan seseorang terhadap informasi, maka boleh jadi semua orang Indonesia bakal berada pada posisi kebosanan akut, jika yang diukur adalah informasi mengenai korupsi. Begitu seringnya berita tentang pejabat diperiksa karena kasus korupsi, membuat hal itu sekarang tak lagi bisa disebut sebagai berita menarik; selama para wartawan masih bersepakat bahwa yang disebut “berita menarik” adalah sesuatu yang unik, langka sekaligus baru.

Tak ada unsur keunikan yang bisa dipenuhi, karena korupsi telah menjadi kelaziman. Tak mungkin disebut langka sebab korupsi sudah tabiat sebagian besar orang. Baru? Ini lebih tak cocok lagi karena dalam konteks Indonesia, korupsi adalah penyakit menahun yang tak kunjung sembuh.

Kita bahkan harus berhadapan dengan kenyataan bahwa pemimpin-pemimpin kita di daerah telah menjadi tertuduh korupsi yang, hebatnya lagi, masih saja dianggap sebagai kader terbaik. Pemimpin-pemimpin kita itu lantas beradu pandir dengan menyebut bahwa ada usaha bidik-membidik, politisasi hukum, agenda terselubung, atau yang lebih konyol lagi; sangat-super-yakin-sekali-banget bahwa “sang junjungan” tidak bersalah.

Kasus-kasus korupsi kemudian menjadi tontonan memuakkan yang tersuguh di ruang-ruang keluarga kita, di warung-warung sarapan pagi, juga di tempat-tempat publik di mana televisinya kebetulan sangkut di saluran berita; ketika seorang pejabat dengan wajah tanpa dosa berkoar di depan kepungan kamera televisi bahwa tuduhan korupsi kepadanya adalah fitnah.

Korupsi, dengan aktornya yang disebut koruptor, akhirnya mulai bergeser dari aib menjadi semata-mata kesialan. Mereka yang diperiksa KPK, diseret-seret ke balik jeruji penjara, dijemput dari atas kasur rumah sakit dengan tongkat menopang tubuh dan kantong infus yang selangnya masih mengaliri cairan ke pembuluh di bawah kulit pergelangan, diamini sebagai seorang mujahid yang, hanya karena kesialannya, atau dalam pendapat lain ada yang menyebut justru karena ketinggian maqom (derajat) kemanusiaannya, harus menghadapi ujian berat. Saking beratnya ujian itu sampai-sampai rela berlaku seperti mayit ketika demi melindungi sorotan kamera wartawan, sekujur tubuh ditutup selimut.

Lucunya, seperti logika pembalap yang harus siap mati di jalanan, atau nelayan yang mesti berserah jika sewaktu-waktu samudera menelan, korupsi akhirnya dianggap sebagai risiko lumrah bagi siapapun yang memasrahkan diri menjadi pejabat. Maka, berlomba-lombalah meloloskan diri dari jerat hukum, hanya dengan dua pilihan yang gampang-gampang susah; tidak korupsi sama sekali, atau korupsi tapi hati-hati. Jika ternyata pilihan pertama dan pilihan kedua sama-sama membawa risiko dipenjara, kenapa tidak korupsi saja! Bukankah dibandingkan mereka yang sekarang berurusan dengan KPK, masih lebih banyak koruptor pandai yang bukan saja korupsinya tak ketahuan, tapi juga masih terus korupsi?

Ibarat adu hebat, hanya koruptor bodohlah yang masuk penjara.

***

Konon, di akhirat kelak, setiap negara mendapat sebuah jam khusus. Jam itu sangat istimewa karena bisa menunjukkan tingkat kejujuran pejabat pemerintah suatu negara. Makin jujur, makin lambat pula jalannya jarum jam, demikian pula sebaliknya.

Jam Filipina berputar kencang. Artinya benar saja tuduhan bahwa Marcos banyak korupsi. Demikian juga Kongo, negaranya Mobutu Seseko, yang berputar lebih cepat lagi. Jam untuk sejumlah negara lain bervariasi. Kamerun dan China termasuk cepat. Amerika agak cepat, sementara Iran lebih lambat.

Namun anehnya di situ tak ada jam negara kita, Indonesia. Maka nyeletuklah seseorang: “Lho, jam Indonesia maaana?” tanyanya menyelidik. Sang malaikat pun menjawab dengan tenang dan kalem; “Kami simpan di dapur, sangat cocok dijadikan kipas angin.” (***)


by Windede dot com

posted by Bang Fajar at 21.35 0 comments

Malu Aku jadi orang Indonesia












Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak
Hukum tak tegak, doyong berderak-derak
Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak
Berjalan aku di Sixth Avenue, Meydan Tahrir dan Ginza
Berjalan aku di Dam, Champ Elysses dan Mesopotamia
Di sela khalayak alu berlindung di belakang hitam kacamata
Dan kubenamkan topi baret di kepala
Malu aku jadi orang Indonesia

(Taufik Ismail)

posted by Bang Fajar at 20.48 0 comments

Lebih dari seorang Revolusioner sejati

Muhammad (bahasa Arab محمد, juga dikenal sebagai Mohammad, Mohammed, dan kadang-kadang Mahomet ) adalah pembawa ajaran Islam, dan diteladani oleh umat Muslimnabi Allah (Rasul) yang terakhir. Menurut biografi tradisional Muslimnya, (sirah dalam bahasa Arab), ia lahir sekitar tahun 570 di Mekkah (atau "Makkah") dan wafat pada 8 Juni 632Madinah. Kedua kota tersebut terletak di daerah Hejaz di Arab Saudi sekarang. sebagai di

Kaum Muslim percaya bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh Muhammad adalah penyempurnaan dari agama-agama yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Mereka sering memanggilnya dengan gelar Rasulullah (رسول الله), dan menambahkan kalimat sallallaahu alayhi wasallam (صلى الله عليه و سلم, berarti "semoga Allah memberi kemuliaan dan kedamaian kepadanya"; sering disingkat "SAW") setelah namanya.

"Muhammad" dalam bahasa Arab berarti "dia yang terpuji" Para penulis sirah (biografi) Nabi pada umumnya sepakat bahwa Nabi Muhammad lahir di Tahun Gajah 570 M. Adalah pasti bahwa beliau meninggal tahun 632 M. Bila saat itu usianya 62-63 tahun, berarti beliau lahir tahun 570 M.

Hampir semua ahli hadits dan sejarawan sepakat bahwa Nabi lahir di bulan Rabiulawal, kendati mereka berbeda pendapat tentang tanggalnya. Di kalangan Syi'ah, sesuai dengan arahan para Imam yang merupakan keturunan langsung Nabi, menyatakan bahwa Nabi lahir pada hari Jumat, 17 Rabiulawal, sedangkan kalangan Sunni percaya bahwa beliau lahir pada hari Senin, 12 Rabiulawal atau (2 Agustus 570M).[1]

Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul-Muththalib bin Hâsyim bin 'Abd al-Manâf bin Qushay[1] bin Kilab bin Murrah bin Ka'b.

Ibunya bernama Aminah binti Wahab bin 'Abd Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka'b.[1]

Jika dilihat dari sini ini, maka silsilah Muhammad dari kedua orang tuanya kembali ke Kilab bin Murrah bin Ka'b bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (Quraish) bin Malik bin an-Nadr (Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudar bin Nizar bin Ma`ad bin Adnan.[2] Dimana Adnan merupakan keturunan langsung laki-laki dari Ismail bin Ibrahim bin Sam bin Nuh.[1]

Saat Muhammad masih dalam kandungan, ayahnya, Abdullah, ketika kembali dari Suriah untuk urusan dagang bersama kafilah dari Mekkah, ia jatuh sakit dan meninggal di Yatsrib. Ia meninggalkan harta lima ekor unta, sekawanan biri-biri dan seorang budak perempuan bernama Ummu Aiman yang kemudian mengasuh Nabi.[1]

Pada saat Muhammad berusia enam tahun, ibunya, Aminah, mengajak beliau ke Yatsrib untuk mengunjungi keluarganya dan mengunjungi tempat dikubur ayahnya. Namun tak lama, saat perjalanan pulang, ibunya pun jatuh sakit, setelah beberapa hari, Aminah meninggal dunia di Abwa'-tidak jauh dari Yatsrib- dan disanalah ia dikuburkan.

Setelah ibunya meninggal, dia dijaga oleh kakeknya, 'Abd al-Muththalib. Setelah kakeknya meninggal, dia dijaga oleh pamannya, Abu Thalib. Ketika inilah dia diminta menggembala kambing-kambingnya disekitar Mekkah dan kerap menemani pamannya dalam urusan dagangnya ke negeri Syam (Suriah, Libanon dan Palestina).

Dalam masa remajanya, Muhammad percaya sepenuhnya dengan keesaan Tuhan. Dia hidup dengan cara amat sederhana dan membenci sifat-sifat angkuh dan sombong. Dia menyayangi orang-orang miskin, para janda dan anak-anak yatim serta berbagi penderitaan dengan berusaha menolong mereka. Dia juga menghindari semua kejahatan yang biasa di kalangan para kafir pada masa itu seperti berjudi, meminum minuman keras, berkelakuan kasar dan lain-lain, sehingga beliau dikenal sebagai As Saadiq (yang benar) dan Al Amin (yang amanah). Dia senantiasa dipercayai sebagai orang tengah kepada dua pihak yang bertikai di kampung halamannya di Mekah.

Ketika berusia sekitar 25 tahun, pamannya, Abu Thalib menyarankan dia untuk bekerja dengan kafilah (rombongan perniagaan) yang dimiliki oleh seorang janda yang bernama Khadijah. Beliau diterima bekerja dan bertanggung jawab terhadap perniagaan ke Syam (Syria). Beliau mengelola urusniaga itu dengan penuh bijaksana dan pulang dengan keuntungan luar biasa.

Beliau kemudian menikahi Khadijah. Mereka dikaruniakan 6 orang anak (2 lelaki dan 4 perempuan) tetapi kedua anak lelaki mereka, Qasim dan Abdullah meninggal ketika masih kecil. Sedangkan anak perempuan beliau ialah Ruqayyah, Zainab, Ummu Kultsum dan Fatimah.

Muhammad dilahirkan di tengah-tengah masyarakat jahiliyah. Beliau sungguh sedih sehingga beliau seringkali ke Gua Hira', sebuah gua bukit dekat Mekah, yang kemudian dikenali sebagai Jabal An Nur untuk memikirkan cara untuk mengatasi gejala yang dihadapi masyarakatnya. Di sinilah beliau sering berfikir dengan mendalam, memohon kepada Allah supaya memusnahkan kekafiran dan kejahiliyyahan.

Pada suatu malam, ketika beliau sedang bertafakur di Gua Hira', Malaikat Jibril mendatangi Muhammad. Jibril membangkitkannya dan menyampaikan wahyu Allah di telinganya. Beliau diminta membaca. Beliau menjawab, "Saya tidak bisa membaca". Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Muhammad untuk membaca, tetapi jawaban beliau tetap sama.

Akhirnya, Jibril berkata:

"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."

Ini merupakan wahyu pertama yang diterima oleh Muhammad. Ketika itu dia berusia 40 tahun. Wahyu itu turun kepada beliau secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Wahyu ini telah diturunkan menurut panduan yang diberikan Muhammad dan dikumpulkan dalam kitab bernama Al Mushaf yang juga dinamakan Al-Quran (bacaan). Kebanyakkan ayat-ayatnya mempunyai arti yang jelas. Sebagiannya diterjemahkan dan dihubungkan dengan ayat-ayat yang lain. Sebagiannya pula diterjemahkan oleh Nabi Muhammad sendiri melalui percakapan, tindakan dan persetujuannya yang terkenal, dengan nama As-Sunnah. Al-Quran dan As-Sunnah digabungkan bersama sebagai panduan dan cara hidup mereka yang menyerahkan diri kepada Allah.

alam mengemban misi dakwahnya, Nabi Muhammad diutus Allah untuk seluruh umat manusia (QS. 34 : 28), sedangkan Nabi/Rasul sebelumnya hanya diutus untuk umatnya masing-masing (QS 10:47, 23:44). Seperti Nabi Musa diutus Allah kepada kaum Bani Israil.

Sedangkan persamaannya dengan nabi sebelumnya ialah sama-sama mengajarkan Tauhid, yaitu kesaksian bahwa Tuhan yang berhak disembah atau dibadahi itu hanyalah Allah (QS 21:25).

Ketika Nabi Muhammad SAW menyeru manusia ke jalan Allah, banyak yang tidak mendengarkan seruannya. Kebanyakan dari mereka yang percaya dan meyakini adalah para anggota keluarganya dan golongan masyarakat awam, antara lain Khadijah, Ali, Zayd dan Bilal. Setelah beliau memperkuat kegiatan dakwahnya dengan mengumumkan secara terbuka agama Islam yang disebarkannya, semakin banyaklah orang yang mengikutinya.

Semangat penganut Islam meningkat setelah sekumpulan kecil masyarakat yang dihormati di Mekah menganut agama Islam, antara lain ialah Abu Bakar, Utsman bin Affan, Zubair bin Al Awwam, Abdul Rahman bin Auf, Ubaidillah bin Harits, Amr bin Nufail dan banyak lagi.

Akibat halangan dari masyarakat jahiliyyah di Mekah, sebagian orang Islam disiksa, dianiaya, disingkirkan dan diasingkan. Beliau bersabar dan mencari perlindungan untuk pengikutnya. Beliau meminta Negus Raja Habsyah, untuk memperbolehkan orang-orang Islam berhijrah ke negaranya. Negus menantikan kedatangan mereka dan tidak memperbolehkan mereka diserahkan kepada penguasa di Mekah.

Di Mekah terdapat Ka'bah yang telah dibangun oleh Nabi Ibrahim a.s. beberapa abad lalu sebagai pusat penyatuan umat untuk beribadat kepada Allah. Sebelumnya ia dijadikan oleh masyarakat jahiliyah sebagai tempat sembahyang selain dari Allah. Mereka datang dari berbagai daerah Arab, mewakili berbagai suku ternama. Ziarah ke Ka’bah dijadikan mereka sebagai sebuah pesta tahunan. Orang bertemu dan berhibur dengan kegiatan-kegiatan tradisiYathrib. Mereka menemui Rasulullah dan beberapa orang Islam dari Mekah di desa bernama Aqabah secara sembunyi-sembunyi. Setelah menganut Islam, mereka bersumpah untuk melindungi Islam, Rasulullah dan orang-orang Islam Mekah. mereka dalam kunjungan ini. Dia mengambil peluang ini untuk menyebarkan Islam. Di antara mereka yang tertarik dengan seruan dia ialah sekumpulan orang dari

Tahun berikutnya, sekumpulan masyarakat Islam dari Yathrib datang lagi ke Mekah. Mereka menemui Rasulullah di tempat yang mereka bertemu sebelumnya. Kali ini, Abbas bin Abdul Muthalib, paman dia yang belum menganut Islam hadir dalam pertemuan itu. Mereka mengundang dia dan orang-orang Islam Mekah untuk berhijrah ke Yathrib. Mereka berjanji akan melayani mereka sebagai saudara seagama. Dialog yang memakan waktu agak lama diadakan antara mayarakat Islam Yathrib dengan paman Rasulullah untuk memastikan mereka sesungguhnya berhasrat menantikan masyarakat Islam Mekah dikota mereka. Rasulullah akhirnya setuju untuk berhijrah ke kota baru itu.

Mengetahui banyak masyarakat Islam berniat meninggalkan Mekah, masyarakat jahiliyahYathrib. Masyarakat jahiliyah Mekah ragu untuk hijrah ke Yathrib akan memberi peluang kepada orang Islam untuk mengembangkan agama mereka ke daerah-daerah yang lain. Mekah coba menghalang mereka. Namun kumpulan pertama telahpun berhasil berhijrah ke

Hampir dua bulan seluruh masyarakat Islam dari Mekah kecuali Rasulullah, Abu Bakar, Ali dan beberapa orang yang mualaf, telah berhijrah. Masyarakat jahiliyah Mekah kemudian berusaha untuk membunuh dia. Mereka merancang namun tidak berhasil. Dengan berbagai taktik dan rancangan yang teratur, Rasulullah akhirnya sampai dengan selamat ke Yathrib, yang kemudian dikenali sebagai, 'Kota Rasulullah'.

Di Madinah, kalifah Islam diwujudkan di bawah pimpinan Muhammad Umat Islam bebas mengerjakan shalat di Madinah. Musyrikin Makkah mengetahui akan perkara ini kemudiannya melancarkan beberapa serangan ke Madinah, tetapi kesemuanya dihadang dengan mudah oleh umat Islam. Satu perjanjian kemudian dibuat dengan memihak kepada pihak Quraish Makkah. Walau bagaimanapun perjanjian itu diingkari oleh mereka dengan menyerang sekutu umat Islam.

Pada tahun 8 selepas penghijrahan ke Madinah, Muhammad berlepas ke Makkah. Pasukan Islam yang sebanyak 10,000 orang tiba di Makkah dengan penuh bersemangat. Takut akan nyawa mereka terkorban, penduduk Makkah bersetuju untuk menyerahkan kota Makkah tanpa syarat. Muhammad kemudian mengarahkan supaya kesemua berhala dan patung-patung di sekeliling Ka’bah dimusnahkan.

Dari berbagai sumber.

(seorang sosialis pun ketika membaca riwayat hidup nabi ini tidak akan bisa membandingkan dengan tokoh yang mereka pegang selama ini)

posted by Bang Fajar at 07.18 0 comments